SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN

Senin, 26 November 2012


SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN


BAB 1 PENDAHULUAN

Kita sering mendapatkan masalah di dalam ke hidupan.baik dalam, lingkungan, masyarakat, organisasi dan perusahaan.masalah yang kita dapat  tidak sama setiap saat. Terkadang masalah yang kita hadapi itu harus memilih ,mana yang terbaik untuk kita atau yang akan menyesalkan kita. Di sini penting peran pengambilan keputusan  yang  terbaik untuk kita, dengan memikirkan segala resiko dan kerugian yang kita dapat.
Masalah masalah yang kompleks sering terjadi di perusahaan perusaahan. Di sini di tuntut peran manajer untuk memecahkan masalah tersebut sebagai pembuat keputusan.dalam memecahkan suatu masalah manajer mengidentifikasi,mengembangkan,menyeleksi,menerapkan dan meninjak lanjuti untuk memastikan bahwa kapan solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.
Manajer juga perlu melakukan pendekatan ke sebuah Sistem untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah yang  tidak merugikan perusahaan.

BAB 2  PEMBAHASAN

Pendekatan sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pendekatan sistem adalah serangkaian tahapan tahapan pemecahan masalah yang setiap langka di pahami dan menghasilkan sebuah solusi alternatip  di pertimbangkan dan solulusi yang di pilih  dapat di terapkan.
Pendekatan sistem dalah pengambilan keputusan
Di dalam sebuah perusahaan manajer  berperan penting dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.sistem konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer ,informsi dan standart.2 elemen yang lain masuk dalam peroses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN  PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
·         Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
·         Mengenal sistem lingkungan.
·         Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
·         Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1.      Mengevaluasi standar.
2.      Membandingkan output dengan standar.
3.      Mengevaluasi manajemen.
4.      Mengevaluasi pemroses informasi.
5.      Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6.      Mengevaluasi proses.
7.      7.Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Persiapan
·         Pertimbangan alternatif yang layak.
·         Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
·         Memilih solusi terbaik.
·         Menerapkan solusi.
·         Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Terdapat 3 Kategori manajer dalam merasakan suatu masalah masalah :
1.      Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2.      Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker) :
1.       Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
2.       Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.      Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah( Problem solver)
1.      Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Contoh  : pendekatan sistem.
2.       Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
(SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)
·         Pemecahan masalah
Pentingnya pemecahan masalah
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.
·         Pendekatan sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
1.        Mengenali kontroversi
2.        Menimbang klaim alternatif
3.        Membentuk penilaian
Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sbb:
1.       Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
2.      Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3.      Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
Faktor manusia yang mempengaruhi Pemecahan Masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik, gaya ini dapat mempengaruhi dalam :
1.      Merasakan masalah
2.      Mengumpulkan Informasi
3.      Menggunakan Informasi

Bab 3 kesimpulan

manajer  berperan penting dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.sistem konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer ,informsi dan standart.2 elemen yang lain masuk dalam peroses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
setiap manajer mempunyai gaya pemecahan masalah yang unik,gaya ini dapat mempengaruhi dalam merasakan masalah,mengumpulkan informasi,dan menggunakan informasi.
manajer perlu melakukan sebuah pendekatan ke sebuah sistem. pendekatan  yang di lakukan yaitu :

Daftar pustaka




PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan dapat memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas-batas tertentu. Dengan demikian pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu alternatif terbaik guna menjawab masalah atau penyelesaikan konflik atau kesenjangan.
Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah dan manajemen bertanggung jawab dalam menentukan bagaimana sistem pendukung manajemen bisa memberi kontribusi besar bagi kinerja organisasi serta mengalokasikan sumberdaya untuk mengadakannya.
Kurangnya pemahaman proses pengambilan keputusan membuat sistem pendukung manajemen menjadi tidak efektif jika ternyata sistem tidak mendukung pengambilan keputusan.
Sistem ini diciptakan untuk membangkitkan informasi yang dapat digunakan bagi manajer untuk mengendalikan operasi, startegi, perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek, pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistem yang komputerisasi, program secara terus-menerus memantau transaksi yang diproses atau yang baru digunakan untuk pengidentifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan manajemen yang perlu mendapat perhatian manajer. Dengan bantuan sistem ini, manajer dapat dengan mudah mengendalikan operasional perusahaan/organisasi dan manajer dapat mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat karena manajer tersebut memperoleh informasi yang aktual. Keputusan yang akan diambil membutuhkan pemahaman tersendiri dan manajemen guna mengarahkan pengambilan keputusan yang terkait dengan pertimbangan policy organisasi.
TUJUAN PEMBAHASAN
Bagaimana sistem informasi bisa membantu manajer mengambil keputusan secara lebih baik sewaktu masalah-masalah yang dihadapi berubah terus menerus dan bukan merupakan masalah rutin?
Bagaimana sistem informasi membantu orang-orang yang bekerja di dalam kelompok mengambil keputusan secara lebih efisien?
Apakah ada sistem khusus yang bisa mempermudah pengambilan keputusan untuk para senior manajer? Tepatnya, apa yang bisa dilakukan sistem-sistem ini untuk membantu manajemen tingkat-tinggi?
Keuntungan-keuntungan apa yang bisa diberikan oleh sistem pendukung pengambilan keputusan manajemen bagi organisasi secara keseluruhan?
Manajemen bertanggung jawab dalam menentukan bagaimana sistem pendukung manajemen bisa memberi kontribusi terbesar bagi kinerja organisasi dan untuk mengalokasikan sumber-sumber guna pembuatannya namun juga membawa beberapa  pada  tantangan manajemen.
TANTANGAN MANAJEMEN
·         Pembangunan sistem informasi yang bisa secara nyata memenuhi persyaratan informasi eksekutif.
·         Menciptakan pelaporan dan proses pengambilan keputusan manajemen secara lebih baik.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) / DESIGN SUPPORT SYSTEMS (DSS)
SPK  memberikan penggunanya serangkaian piranti yang fleksibel dan kemampuan untuk menganalisis blok blok data yang penting.
Pengertian SPK: Sistem komputer pada level manajemen dalam suatu organisasi dengan mengkombinasikan data, model-model analitik canggih dan piranti. Sistim ini mendukung pengambilan keputusan semiterstruktur dan tidak terstruktur
SIM  & SPK
SIM  biasanya menghasilkan laporan reguler terjadwal dan baku berdasarkan data yang diambil dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (SPT) milik organisasi, sehingga SIM menekankan pada kegiatan memberikan laporan berdasarkan aliran rutin data dan membantu kendali umum organisasi
Laporan SIM pada umumnya menunjukkan ringkasan penjualan per bula untuk masing-masing wilayah penjualan utama perusahaan. Kadangkala laporan SIM merupakan laporan laporan pengecualian, menggarisbawahi hanya kondisi-kondisi pengecualian, misalnya kuota pejualan untuk wilayah tertentu yang jauh di bawah level ambang, atau karyawan yang melebihi batas waktu cuti.
SPK memberikan serangkaian kemampuan baru untuk keputusan-keputusan non rutin dan kendali pengguna. Beda dengan SIM pada inti penekanannya, sedangkan SPK menekankan perubahan, fleksibilitas, dan respon cepat
SIM terutama menyelesaikan pada masalah-masalah terstruktur, sedangkan SPK menyelesaikan masalah-masalah yang semiterstruktur dan menganalisa masalah tak terstruktur.
Definisi SPK adalah sistem yang bisa mendukung pengambilan keputusan dengan menganalisis sejumlah besar data, termasuk data-data perusahaan dari sistem enterprise dan data dari transaksi web.
Dar dan Stein (1977). Menyampaikan bahwa ada dua jenis sistem pendukung keputusan, yakni : terkendali-model dan terkendali data.


JENIS-JENIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
SPK terkendali-model merupakan :
a)      Sistem primer berdiri sendiri dan
b)      Menggunakan beberapa jenis model untuk menjalankan jenis analisis “bagaimana-jika” dan jenis analisis lainnya
Sistim primer berdiri sendiri dimaksudkan adalah terisolasi dari sistem informasi organisasi utama sehingga terpisah tidak berada dibawah kendali sistem informasi pusat. Sistem-sistem yang seperti ini yang dikembangkan oleh divisi pengguna akhir yang berada diluar SI pusat.
Kemampuan analisis SPK didasarkan pada teori yang kuat yang dikombinasikan dengan antarmuka pengguna yang baik dan mempermudah penggunaannya.
Contoh : Dengan membuat pemesanan tempat penerbangan lebih efisien, CargoProf dapat menghemat Continental sebesar U$ 9 juta selama periode dua tahun (Songini, 2002) dapat dilihat pada gambar 1.

SPK terkendali-data
Sistem ini menganalisis sekumpulan database besar yang ada di semua sistem utama pada organisasi.
Para pengguna sistem ini memungkinkan untuk mengambil dan menganalisis informasi berharga yang sebelumnya terpendam dalam kumpulan database besar Seringkali SPT (sistem pemrosesan transaksi) terkumpul pada penampungan data. Untuk kepentingan online OLAP (OnLine Analytical Processing) system dan data mining digunakan untuk menganalisis data.
Data Mining adalah sistem data warehouse yang menyediakan perangkat query baku dan cepat, perangkat analisis dan fasilitas grafis untuk pelaporan, termasuk OLAP dan datamining.
Datamining menggunakan beragam teknik untuk menemukan pola tersembunyi dan relasi dalam sekumpulan besar data dan menarik untuk memprediksi perilaku masa depan dan menuntun pengambilan keputusan (Fayyad et al. 2002, Hirji, 2001)
SPK terkendali data digunakan perusahaan untuk menyimpan data-data pelanggan yang dikumpulkan dari web site mereka termasuk juga data dari sistem enterprise.
Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Komponen-komponen utama dari SPK terdiri dari Database SPK, sistem perangkat lunak SPK, dan antarmuka pengguna dapat dilihat pada gambar 2.

TPS : Transaction Processing System
DSS : Design Support Syst
OLAP (OnLine Analytical Processing)
Keterangan :
Database SPK: Kumpulan data historis atau masa kini dari sejumlah aplikasi atau kelompok
Database SPK dapat berupa database kecil yang terdapat pada PC (personal computer)yang mengandung subset data korporat yang telah di download dan terkombinasi dengan data eksternal. Selain itu database SPK bisa berupa penampungan data besar yang secara terus menerus diperbarui oleh SPT utama organisasi (termasuk sistem enterprise dan data yang dihasilkan dari transaksi Web).
Sistem perangkat lunak SPK: Kumpulan piranti perangkat lunak yang digunakan untuk analisis data
Sistem ini mengandung beragam piranti OLAP, piranti data mining atau kumpulan model analitis dan matematis yang dengan mudah bisa diakses oleh para pengguna SPK.
Model: Suatu representasi abstrak yang mengilustrasikan komponen-komponen atau relasi suatu fenomena, salah satu yang sering digunakan adalah:
Analisis Sensitivitas: Model yang mengajukan pertanyaan “bagaimana-jika” secara berulang-ulang untuk menentukan dampak perubahan-perubahan dalam satu atau lebih faktor pada hasil akhir.

Pada analisis sensivitas dipertimbangkan pada tujuan perusahaan tersebut apakah mengejar omzet atau keuntungan per unit? Maka model tersebut digunakan sebagai pertimbangan untuk mendukung apa yang akan diraih perusahaan.
Aplikasi SPK dan Perusahaan Digital
Untuk mendukung pengambilan keputusan telah digunakan banyak cara SPK. Contoh SPK dalam organisasi dapat dilihat pada tabel 1.
  
SPK untuk Manajemen Rantai Persediaan
Keputusan-keputusan dalam lingkup rantai persediaan menyangkut penentuan siapa, apa, bilamana dan di mana dari material-material pemelian dan transportasi dan komponen-komponen melalui produk produk pabrikasi dan distribusi dan pengiriman produk-produk kepada pelanggan.
Sistem manajemen rantai persediaan mengandung data mengenai inventori, kinerja pemasok, dan logistic material serta barang-barang jadi.
SPK digunakan untuk data-data seperti tersebut di atas untuk membantu manajer menguji rantai yang kompleks secara menyeluruh dan mencari di antara sejumlah besar alternatif untuk kombinasi yang paling efisien dan hemat biaya.
Tujuan dari SPK untuk manajemen rantai persediaan dapat diilustrasikan sebagai berikut:
SPK untuk Manajemen Hubungan Pelanggan
SPK untuk Manajemen Hubungan Pelanggan menggunakan data mining sebagai penuntun keputusan, penyimpanan data data pelanggan, saham pasar, dan aturan pendapatan baru.
Sistem ini biasanya menggabungkan informasi pelanggan dari beragam sistem ke dalam tempat penyimpanan data besar dan menggunakan piranti data analitik untuk membagi-baginya ke dalam segmen-segmen kecil untuk tujuan one-to-one-marketing. Lihat gambar 4

SPK ini memungkinkan perusahaan mensegmentasi basis pelanggannya dengan akurasi yang lebih tinggi sehingga bisa digunakan untuk menyusun promosi pemasaran. Berdasarkan hasil data mining perusahaan bisa mengembangkan promosi pemasaran tertentu untuk setiap segmen pelanggan.
Contoh : perusahaan bisa mentargetkan pelanggan yang tinggal dekat dengan toko dengan memberi kupon pembelian yang bisa ditukar dengan produk tertentu atau hadiah khusus untuk para pelanggan.
SPK  Simulasi Skenario Bisnis
Data dari sistem informasi bisa dipermudah bagi penggunanya untuk dicerna dan mengambil tindakan berdasarkan diagram, tabel, grafik, peta, gambar digital, presentasi tiga dimensi, animasi dan teknologi visualisasi data lainnya.
Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah perangkat lunak untuk menganalisa data dan mempresentasikannya dalam format digital yang menggunakan teknologi visualisasi data dengan tujuan untuk meningkatkan proses perencanaan dan pengambilan keputusan
Sistem Pendukung Keputusan Pelanggan Berbasis-Web
Pertumbuhan perdagangan elektronik semakin memberikan semangat kepada banyak perusahaan untuk mengembangkan SPK sehingga pelanggan dan karyawan bisa menggunakan sumber-sumber informasi internet dan kemampuan web secara interaktif.
Sistem Pendukung Keputusan Pelanggan (SPKP)
Adalah sistem untuk membantu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pelanggan atau konsumen potensial
Orang yang tertarik melakukan pembelian sebuah produk atau layanan bisa menggunakan mesin pencari (browser) dari internet, intelligent agent, catalog online, direktori web, diskusi newsgroup, e-mail, dan piranti lainnya untuk membantu mencari informasi yang dibutuhkan dan diputuskannya.
Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (SPKK) adalah :
Sistem interaktif berbasis-komputer yang mempermudah solusi atas masalah yang tak terstruktur dengan menempatkan para pengambil keputusan untuk bekerja secara bersama dalam satu kelompok
SPKK terdiri dari tiga elemen dasar  yaitu : Perangkat Keras: Fasilitas Pertemuan, Perangkat Keras Elektronik ; Piranti Perangkat Lunak: Piranti untuk mengorganisasi ide, mengumpulkan informasi, mengurutkan dan menetapkan prioritas ; People: Para partisipan, para fasilitator, staf yang mengurus perangkat keras dan perangkat lunak
Piranti Perangkat Lunak SPKK khususnya meliputi :
1)      Kuesioner elektronik
Membantu para pengorganisasi untuk menyusun rencana pra-pertemuan dengan cara mengidentifikasi isu-isu yang terkait dan membantu memastikan bahwa informasi perencanaan inti tidak terlupakan.
2)      Piranti brainstrorming elektronik
Memungkinkan para individu, seara simultan dan anonym, menyumbangkan ide mengenai topic-topik pertemuan
3)      Pengorganisasi ide
Mempermudah intgrasi secara terorganisasi dan mensintesakan ide-ide yang muncul selama brainstorming
4)      Piranti kuesioner
Mendukung para fasilitator dan pemimpin kelompok sewaktu mereka mengumpulkan informasi sebelum dan selama proses penetapan prioritas
5)      Piranti pengambilan suara terbanyak atau penetapan prioritas
Memberikan sejumlah metode mulai dari pengambilan keputusan sederhana, pengurutan suara, sampai sejumlah teknik berbobot untuk menetapkan prioritas atau pengambilan suara.
6)      Piranti analisis dan identifikasi stakeholder
Menggunakan pendekatan pendekatan terstruktur untuk mengevaluasi dampak proposal proyek terhadap organisasi dan mengidentifikasi stakeholder serta mengevaluasi dampak potensial dari stakeholder tersebut terhadap proyek yang di ajukan.
7)      Piranti formasi kebijakan
Memberi dukungan terstruktur untuk membuat perjanjian dan penyusunan kalimat pernyataan kebijakan-kebijakan
8)      Diktionari kelompok
Yaitu dokumen perjanjian dan ketentuan-ketentuan mengenai proyek
9)      Orang
Yaitu ; orang mengacu tidak hanya pada partisipan namun juga para fasilitator dan sering juga staf yang mengurus perangkat keras dan perangkat lunak.
Garis Besar Pertemuan SPKK
Adalah sistem pertemuan elektronik yang menyediakan beragam fasilitas untuk mendukung pengambilan keputusan kelompok
Misalnya : workstation yang terkoneksi ke jaringan, layar proteksi, whiteboard, dan piranti-piranti perangkat lunak.
Dalam pertemuan elektronik, masing-masing peserta pertemuan memiliki workstation yang terhubung ke jaringan dan terkoneksi ke peralatan fasilitator yang bertindak baik sebagaiworkstation fasilitator maupun sebagai panel kendali dan server file pertemuan. Semua data diteruskan oleh para peserta pertemuan dari workstation mereka ke kelompok yang tujuan akhirya untuk terkumpul serta tersimpan pada file server. Fasilitator dapat memproyeksikan gambar komputer ke layar tampilan pada bagian depan tengah ruangan pada overhead proyektor. Whiteboard berada pada samping bagian layar proyeksi. Ruang pertemuan diatur berbentuk semi lingkaran dan lantainya berderet bertingkat agar dapat menampung peserta dalam jumlah yang banyak. Fasilitator mengendalikan penggunaan semua piranti pada saat pertemuan.
Ilustrasi sekuensi aktivitas pada pertemuan elektronik berikut jenis-jenis piranti yang digunakan dan output dari piranti-piranti dapat dilihat pada gambar 5.

Piranti sistem kelompok adalah serangkaian piranti pendukung kerja kolaborasi digunakan di dalam suatu sistem sistem pertemuan elektronik yang mempermudah komunikasi di antara yang peserta pertemuan dan menghasilan suatu catatan lengkap atas pertemuan itu.
Bagaimana SPKK Dapat Memperbaiki Pengambilan Keputusan Kelompok
Piranti SPKK mengikuti metode-metode terstruktur dalam mengorganisasi dan mengevaluasi ide dan dalam memelihara hasil-hasil pertemuan sehingga pihak-pihak lain yang tidak ikut dalam pertemuan itu bisa menggunakan atau mengetahui hasilnya setelah proses pertemuan.
Untuk memperbaiki pengambilan keputusan kelompok dapat dilakukan dengan cara :
a)      Memperbaiki alur sebelum perencanaan
b)      Meningkatkan jumlah partisipan
c)      Atmosfir pertemuan yang terbuka dan saling bekerja sama
d)     Membebaskan untuk mengkritisi ide yang muncul
e)      Mengevaluasi secara obyektif

DUKUNGAN EKSEKUTIF PADA PERUSAHAAN
Sistem Pendukung Eksekutif (SPE): adalah
Sistem informasi bagi level manajemen strategi dalam suatu organisasi yang dapat menciptakan suatu komputasi umum dan lingkungan komunikasi yang bisa dipusatkan dan diterapkan pada banyak masalah yang selalu berubah
Sistem Pendukung Eksekutif (SPE) juga membantu manajer yang menghadapi masalah tidak terstruktur, fokusnya pada kebutuhan informasi manajemen senior misalnya : membantu memonitor kinerja organisasi, melacak aktivitas pesaing, mengidentifikasi masalah dan peluang, dan memprediksi berbagai tren.
Peran Sistem Pendukung Eksekutif pada Organisasi yaitu :
1)      Mengumpulkan semua data dari beragam komponen pada organisasi
2)      Memungkinkan manajer memilih, mengakses, dan menyatukannya sesuai kebutuhan
3)      Memungkinkan eksekutif perusahaan dan bawahan lainnya bisa melihat data yang sama dengan cara yang sama pula
Sistem saat ini berusaha menghindari maslah data berlebih ada laporan di atas kertas karena data bisa disaing atau ditampilkan dalam format grafis.
SPE mempunyai kemampuan untuk menggali lebih dalam artinya berpindah dari satu keeping ringkasan data ke rincian data yang lebih rinci lagi. Hal ini sangat berguna tidak hanya bagi pelaksana senior tapi pada level yang lebih rendah yang perlu menganalisis data.
Beberapa alasan ingin mengembangkan SPE yaitu :
|   Mudah digunakan
|   Memiliki beberapa fasilitas untuk pemindaian lingkungan
|   Dirancang agar sumber-sumber internal dan eksternal bisa digunakan untuk tujuan pemindaian lingkungan

Keuntungan-Keuntungan Sistem Pendukung Eksekutif
Sistem ini meletakkan data dan piranti di tangan para eksekutif tanpa mengarah pada masalah tertentu dan memaksakan solusi. Para eksekutif bebas membentuk masalah sejauh diperlukan dengan menggunakan sistem sebagai sebuah perpanjangan dari proses berfikir mereka.
Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem ini sebagai berikut :
1)      Menganalisis, memperbandingkan, dan menyoroti berbagai tren
2)      Memungkinkan pengguna melihat lebih banyak data dalam waktu yang lebih singkat dengan kejelasan dan persepsi yang lebih dalam dibanding dengan sistem berbasis-kertas
3)      Mempercepat pengambilan keputusan
4)      Memperbaiki kinerja manajemen
5)      Memperluas rentang kendali manajemen puncak
6)      Memonitoring aktivitas perusahaan dengan lebih baik
SPK, SPKK, dan SPE bisa memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan dengan banyak cara. Ketiganya bisa mengotomatisasi prosedur-prosedur keputusan tertentu. Misalnya menentukan harga tertinggi yang bisa ditetapkan untuk sebuah roduk untuk mendapatkan saham pasar atau jumlah bahan-bahan baku yang tepat untuk inventori untuk memaksimalkan respons pelanggan secara efisien dan profitabilitas produk.
Ketiganya juga bisa memberikan informasi mengenai beragam aspek situasi keputusan dan proses keputusan, misal peluang-peluang atau masalah-masalah apa yang memicu proses pengambilan keputusan, solusi alternative apa ang dieksplorasi beragam desain solusi (Dutta, Wierenga dan Dalebout 1997)
Sistem Pendukung Eksekutif dan Perusahaan Digital
Untuk dapat menggambarkan cara SPE bisa meningkatkan pengambilan keputusan manajemen, maka akan diuraikan terlebih dahulu jenis-jenis aplikasi SPE utama untuk mengumpulkan kecerdasan bisnis dan momonitor kinerja perusahaan, termasuk SPE berbasis sistem enterprise.
SPE untuk Kecerdasan Bisnis
Teknologi internet yang secara cepat, diikuti tuntutan konsumen dan model model persaingan baru bisa merubah sumber persaingan bisnis secara cepat pula sehingga memerlukan pemikiran dan kemampuan pengumpulan kecerdasan yang kompetitif dapat dilakukan dengan :
1)      Mengidentifikasi kondisi perubahan pasar
2)      Memformulasikan respons
3)      Melacak upaya-upaya implementasi
4)      Belajar dari umpan-balik
 Memonitor Kinerja Korporat: Sistem Balance Scorecard adalah
Model untuk menganalisis kinerja perusahaan yang melengkapi ukuran-ukuran finansial tradisional dengan ukuran-ukuran dari perspektif tambahan.
Contoh : pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan
Pelaporan dan Analisis Enterprise
Perusahaan dapat menggunakan kemampuan-kemampuan baru pelaporan-pelaporan enterprise ini untuk menciptakan ukuran-ukuran kinerja perusahaan yang sebelumnya tidak tersedia.
Implementasi serangkaian set ukuran kierja berdasarkan nilai pemegang saham dan pembiayaan berbasis-aktivitas.
Pembiayaan berbasis aktivitas adalah model analisis dan penganggaran yang menidentifikasi semua sumber, proses dan biaya termasuk pengeluaran operasional dan tambahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau layanan khusus.
Fokus dari pembiayaan berbasis aktivitas adalah pada mencari aktivitas perusahaan mana yang menyebabkan pengeluaran, bukan pada semata-mata melacak biaya apa saja yang sudah dikeluarkan.
Piranti Kinerja Manajemen Strategis untuk Sistem Enterprise
Beberapa perangkat lunak untuk mendukung sistem enterprise kinerja manajemen strategis berbasis web adalah sebagai berikut :
1)      SAP:
Modul Manajemen Strategis berbasis-web bernama mySAP
2)      PeopleSoft:
Modul Manajemen Kinerja dan Modul Analisis Finansial berbasis-Web
3)      Oracle: Manajemen Sistem Enterprise

KESIMPULAN
Sistem informasi dapat membantu manajer dalam mengambil keputusan secara lebih baik ketika masalah yang dihadapi bersifat non rutin dan selalu berubah.
SPK mempunyai kemampuan mengkombinasi data, piranti dan permodelan analitis canggih dan perangkat lunak yang mudah digunakan dalam satu sistem untuk mendukung pengambilan keputusan untuk manajemen rantai persediaan dan analisis pelanggan termasuk skenario bisnis alternatif.
Sistem informasi dapat membantu orang-orang bekerja dalam kelompok untuk mengambil keputusan secara efisien.
SPKK adalah sistem berbasis komputer interaktif yang memiliki komponen perangkat lunak, keras, dan orang untuk mempermudah solusi masalah tidak terstruktur berdasarkan sekumpulan para pengambil keputusan yang bekerjasama sebagai satu kelompok daripada individual.
Sistem pendukung eksekutif dapat digunakan untuk mempermudah pengambilan keputusan bagi para manajer senior dalam mengatasi masalah tak terstruktur yang terjadi pada level strategis organisasi.
SPE juga mampu membantu manajer senior dalam menganalisis, membandingkan, dan menyoroti tren-tren sehigga mereka dapat lebih mudah memonitor kinerja organisasi atau mengidentifikasi masalah2 strategis dan peluang-peluang.
Keuntungan sistem SPK, SPKK, dan SPE
a)      Menghasilkan data yang lebih akurat yang disediakan oleh sistem tenterprise dan infrastruktur baru teknologi informasi untuk mendukung rincian keputusan yang memberi tuntunan bagi organisasi, mengkoordinir aktivitas kerja di lintas perusahaan, dan merespon cepat perubahan pasar dan pelangggan.
b)      Dapat digunakan untuk menuntun pengambilan keputusan perusahaan dalam menejemen rantai persediaan, manajemen hubungan pelanggan, dan skenario perencanaan bisnis.
c)      Dapat digunakan untuk memonitor kinerja perusahaan dengan menggunakan metrik finansial tradisional dan model balanced scorecard.
d)     Kemampuan untuk mengeksplorasi hasil skenario alternatif, penggunaan informasi yang akurat, dan memberi piranti untuk mempermudah proses pengambilan keputusan kelompok, bisa membantu manajer mengambil keputusan dalam mencapai sasaran strategisnya.
SUMBER :

Model Sistem Umum Perusahaan

Rabu, 31 Oktober 2012


MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN


Pendahuluan
          Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang terdiri dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik dan konseptual. Dan pada pendekatan sistem adalah sebagai perwujudan manajer dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah pada perusahan tersebut.
Pembahasan
MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
Definisi Model : penyederhanaan dari suatu objek.
Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.
JENIS-JENIS MODEL :
1.     Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
2.     Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
3.     Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
4.     Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.
KEGUNAAN MODEL :
1.     Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2.     Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
3.     Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.




“MODEL SISTEM UMUM”
1.     Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
1.     Arus material.
2.     Arus personil.
3.     Arus mesin.
4.     Arus uang.


Informasi Informasi
Sistem Fisik Perusahaan sebagai system yang terkendali
1.     Sistem Konseptual,
          Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a) Sistem Lingkaran Terbuka.
b) Sistem Lingkaran Tertutup.
Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.
DIMENSI – DIMENSI INFORMASI
          Saat para manajer menentukan output yang harus disediakan para pengolah informasi, mereka mempertimbangkan 4 dimensi dasar informasi :
1.     Relevansi.
2.     Akurasi.
3.     Ketepatan waktu.
4.     Kelengkapan.
Manajer adalah orang yang terbaik untuk menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati tugas ini secara logis.Manajer menggunakan standar untuk mengendalikan sistem fisik dengan kinerja actual.“Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari 3 elemen penting : manajer, pengolah informasi dan standar”
Standar dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi, memungkinkan manajer untuk melaksanakan “management by exception” (suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika aktifitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima).
Management by Exception memberikan 3 keuntungan dasar :
1.     Manajer tidak membuang waktu memantau aktifitas yang berlangsung secara normal.
2.     Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat menerima perhatian lebih menyeluruh.
3.     Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.
Namun, terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui :
1.     Beberapa kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
2.     Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
3.     Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
4.     Manajer tidak boleh menjadi pasif dan hanya menunggu batas kinerja dilewati.

Konsep manajemen yang serupa dengan Management by Exception disebut Critical Success Factor. CSF adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.Standar kinerja digunakan untuk manajemen dan pengolah informasi.Perubahan-perubahan dibuat dalam sistem fisik melalui arus keputusan.
Arus Keputusan, data diubah menjadi informasi oleh pengolah informasi, dan informasi diubah menjadi keputusan oleh manajer. Pengolah informasi dan manajer bekerja sama untuk mengubah data menjadi keputusan.
Model Sistem Umum Perusahaan
PENDEKATAN SISTEM
          Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1.     Usaha Persiapan
  • Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
  • Mengenal sistem lingkungan.
  • Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
1.     Usaha Definisi
  • Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
  • Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1.     Mengevaluasi standar.
2.     Membandingkan output dengan standar.
3.     Mengevaluasi manajemen.
4.     Mengevaluasi pemroses informasi.
5.     Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6.     Mengevaluasi proses.
7.     Mengevaluasi sumber daya output.
8.     Usaha Persiapan
  • Pertimbangan alternatif yang layak.
  • Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
  • Memilih solusi terbaik.
  • Menerapkan solusi.
  • Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.





FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1) Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik- baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2) Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)) :
a) Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b) Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3) Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah ( Problem solver) :
a) Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b) Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.






PENDEKATAN SISTEM
1.     1. Pemecahan Masalah
Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Oleh karena itu masalah penting untuk dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
Elemen-elemen proses pemecahan masalah :

Elemen-elemen
Standar : menggambarkan keadaan yang diharapkan apa yang harus dicapai oleh sistem.
Informasi : menggambarkan keadaan saat ini – apa yang sedang dicapai oleh sistem.
Perbedaan antara masalah dan gejala. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Untuk memberikan ilustrasi ini, kita ambil contoh, seorang manajer dihadapkan pada suatu gejala seperti laba yang rendah. Dalam hal ini ada masalah penyebab laba rendah. Jadi dalam kaitan ini, masalah adalah penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.
Jenis-jenis masalah :
  • Masalah terstruktur; apabila terdiri dari elemen dan hubunganhubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
  • Masalah tak terstruktur; berisi elemen-elemen atau hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
  • Masalah semi-terstruktur, masalah yang berisi sebagian elemenelemen atau hubungannya yang dimengerti oleh pemecah masalah.







1.     Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :
1) Mengenali kontroversi.
2) Menimbang klaim alternatif.
3) Membentuk penilaian.
Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem :
  • Tahap I : Usaha Persiapan
Langkah 1 : Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
2 : Mengenali sistem lingkungan.
3 : Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
  • Tahap II : Usaha Definisi
Langkah 4 : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
5 : Menganalisa bagian sistem dalam urutan tertentu.
  • Tahap III : Usaha Solusi
Langkah 6 : Mengidentifikasi solusi alternatif.
7 : Mengevaluasi solusi alternatif.
8 : Memilih solusi terbaik.
9 : Menerapkan solusi terbaik.
10 : Membuat tindak lanjut bahwa solusi itu efektif.

Tiap tingkatan manajemen adalah suatu sub-sistem.
Keterangan tambahan dari langkah-langkah pendekatan sistem :
Langkah 5: Menganalisis bagian-bagian sistem dalam urutan tertentu.
Analisis bagian-bagian sistem dapat digambarkan sebagai berikut :
Urutan menggambarkan prioritas tiap elemen dalam pemecahan masalah. Misalnya, masalah dalam elemen 4 tidak bisa dipecahkan kalau ada masalah dalam elemen tiga.
Elemen 1 : Mengevaluasi standar. Standar kinerja dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran, dan kuota. Standar memiliki karakteristik tertentu :
  • Standar harus sah (valid).
  • Standar harus realistis.
  • Standar harus dimengerti oleh mereka yang diharapkan untuk mencapai.
  • Standar harus terukur.
Elemen 2 : Membandingkan output sistem dengan standar.
Elemen 3 : Mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi. Sinyal-sinyal adanya masalah : (1) manajer bekerja dalam jam yang sangat panjang dan (2) keputusan-keputusan terbukti salah.
Elemen 4 : Mengevaluasi pemroses informasi.
Elemen 5 : Mengevaluasi input dan sumberdaya input. Pada analisis ini konseptual sistem tidak lagi merupakan persoalan, permasalahan ada pada sistem fisik.
Elemen 6 : Mengevaluasi proses transformasi. Contoh-contoh modern dalam memecahkan masalah transformasi adalah: otomatisasi, penggunaan robot, computer-aided design dan computer-aided manufacturing (CAD/CAM) dan computerintegrated manufacturing.
Elemen 7 : Mengevaluasi sumber daya output.


Pada langkah 6 - Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi.
          Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama. Manajer jarang memecahkan masalah sendirian, biasanya dilakukan tukar menukar pikiran (brain storming). Pendekatan formal disebut sesi JAD (Joint Application Design), suatu rancangan aplikasi bersama dan merupakan pendekatan system pendukung keputusan secara kelompok (group decision support system) untuk memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah yang tidak sanggup menangani volume aktivitas pekerjaan yang meningkat. Ada 3 solusi alternatif : (1) menambah lebih banyak peralatan pada computer yang ada untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatannya; (2) menggantikan komputer yang ada dengan yang lebih besar; (3) menggantikan komputer yang ada dengan jaringan komputer local (LAN) dari komputer-komputer yang lebih kecil.
Langkah 7 – Mengevaluasi berbagai alternatif solusi.
Mengevaluasi alternatif dengan menggunakan kriteria evaluasi. Dari contoh tadi, keuntungan dan kerugian dipertimbangkan dengan kriteria : (1) biaya operasi; (2) pelatihan pemakai; (3) daya respon; (4) keamanan data; dan (5) kemampuan mengadaptasi perubahan kebutuhan.
Adapun evaluasi dari ketiga alternatif tersebut adalah :
Langkah 8 – Memilih Solusi Terbaik
Menurut Henry Mintzberg (ahli manajemen) ada 3 cara memilih alternative terbaik :
  • Analisis : Suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, mempertimbangkan konsekwensinya pada tujuan organisasi.
  • Penilaian : Proses mental dari seorang manajer.
  • Tawar-menawar : Negosiasi antara beberapa manajer.
Langkah 9 – Menerapkan Solusi. Setelah ada solusi perlu diterapkan untuk mengetahui efektivitasnya.
Langkah 10 – Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif. Mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan.
1.     3. Model Pendekatan Sistem Integrasi
Faktor-faktor Pribadi yang Mempengaruhi
Pemecahan Masalah :
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya ini mempengaruhi keterlibatannya dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.
Merasakan masalah :
Ada tiga kategori dasar dalam gaya merasakan masalah (problemsensing style), yaitu :
  • Menghindar masalah (problem avoider), mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik – baik saja.
  • Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari dan tidak menghalangi masalah.
  • Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
Mengumpulkan informasi :
Gaya mengumpulkan informasi ada dua :
  • Gaya teratur (preceptive styles), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
  • Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
Menggunakan informasi :
Manajer juga cenderung menggunakan salah satu dari dua gaya menggunakan informasi, yaitu :
  • Gaya sistematik (systematic style). Manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
  • Gaya intuitif (intuitive style).Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
Di dalam pendekatan sistem, tiga komentar berikut perlu diperhatikan yaitu :
1)    Pendekatan sistem sebenarnya hanyalah akal sehat (common sense).
2)    Pendekatan sistem hanyalah satu cara memecahkan masalah.
3)    Pendekatan sistem adalah metodologi sistem dasar. Suatu metodologi adalah suatu cara yang telah ditetapkan untuk melaksanakan sesuatu.
Kesimpulan
Model sistem umum dipergunakan oleh perusahaan untuk mempermudah pengertian, komunikasi dan memperkirakan masa depan model sistem informasi fisik dan konseptual.
Daftar Pustaka