KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “ Komputer dan Keamanan Sistem
Informasi Akuntansi “.
Makalah ini dibuat dengan
berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Jakarta, 21 November 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ………………………………………................................................. i
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………................................ ii
BAB 1
PENDAHULUAN …………………………......................................................... 1
1.1
Latar
Belakang ................................................................................. 1
1.2
Tujuan .............................................................................................. 2
1.3
Manfaat ............................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN ...................................................................................... 2
2.1
Pengertian ........................................................................................ 2
2.2
Subsistem sistem informasi
akuntansi ............................................... 5
2.3
Manfaat sistem informasi
akuntansi ................................................. 5
2.4
Keamanan
Komputer ........................................................................ 6
BAB III
PENUTUP .............................................................................................. 9
3.1
Kesimpulan …...........................................................................................
10
3.2
Daftar Pustaka ......................................................................................... 10
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar
Belakang
Pada era informasi
dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan
yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu
perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara
efektif dan efisien umtuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan
merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan
keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan
tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan
dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan
demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan.
Sistem Informasi juga diperlukan
dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari
pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa
bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku
dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan
dalam prosedur pembelian bahan baku adalah mahalnya pengendalian intern pada
sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi. Untuk mengatasi masalah
tersebut, maka setiap perusahaan perlu menyusun suatu sistem dan prosedur yang
dapat menciptakan pengendalian intern yang baik dalam mengatur pelaksanaan
transaksi perusahaan.
Bagi perusahaan yang bergerak
dalam industri manufaktur, sistem informasi produksi yang efektif merupakan
suatu keharusan dan tidak lepas dari persoalan persediaan bahan baku, karena
sebagian besar modal perusahaan terikat pada proses produksi perusahaan
tersebut. Dengan adanya sistem informasi yang efektif, maka kekacauan-kekacauan
yang umum terjadi dalam bidang produksi seperti jadwal produksi yang tidak
realistis, pemborosan dan terjadinya kekurangan persediaan yang terjadi selama
proses produksi dapat dihindari dan ditangani.
Sampai saat ini, pengertian
pengendalian intern telah dikemukakan oleh banyak pihak. Dalam arti sempit,
pengendalian intern didefinisikan sebagai pengecekan untuk memeriksa kecermatan
penjumlahan. Sedangkan dalam arti luas, pengendalian intern adalah semua
alat-alat yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk melakukan pengawasan.
Sistem informasi produksi memfokuskan pada aspek-aspek seperti: pemesanan,
penyimpanan, dan ketersediaan bahan baku dan perlengkapan produksi; penjadwalan
mesin, fasilitas dan tenaga kerja untuk memproses bahan baku menjadi bahan
jadi; mendesain dan menguji produk dengan jumlah sesuai rencana, kualitas yang
baik dan biaya yang dianggarkan. Dengan kata lain, sistem informasi produksi
bertujuan mendukung fungsi produksi dan operasi yang terdiri atas aktivitas
yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian produksi barang dan jasa.
Untuk mencapai tujuan perusahaan
manajemen bertanggung jawab terhadap praktek pembelian bahan baku dan produksi
dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus mengawasi sistem
pengendalian intern yang sudah ditetapkan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui
sistem informasi pembelian bahan baku
2. Untuk mengetahui
apakah evaluasi sistem informasi pembelian bahan baku dan produksi sebagai
penyedia informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembelian bahan baku.
1.3 Manfaat
1. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan suatu gambaran
yang jelas akan pentingnya pengendalian intern dalam perusahaan, sehingga
perusahaan dapat melakukan evaluasi diri dan mengambil tindakan yang perlu
untuk memperbaiki sistem pengendalian intern yang ada saat ini.
2. Bagi Pembaca
Untuk digunakan sebagai bahan
kajian ataupun studykomparatif dalam mengevaluasi sistem pengendalian
intern perusahaan pada umumnya. Melalui penelitian ini diharapkan pembaca dapat
memperoleh masukan yang berarti dalam mengimplementasikan sistem pengendalian
serta masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan,
Khususnya dalam bidang akuntansi
agar menambah perbendaharaan karya ilmiah, khususnya mengenai aspek pengendalian,
dengan harapan akan bermanfaat sebagai bahan masukan berupa studi kasus yang
dapat dipelajari dan dipahami.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah
data menjadi informasi. Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi
adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah,
menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan
keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan
kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen )
Faktor–faktor yang
dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi:
1. Sistem informasi akuntansi
yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi akuntansi
harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta
dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai..
2. Sistem informasi yang disusun
harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga
keamanan harta milik perusahaan.
3. Sistem informasi akuntansi
yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk
menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan
sehingga relatif tidak mahal.
1.SIA : menggunakan sistem
pemrosesan transaksi untuk mencatat berbagai operasi transaksi yang terjadi,
yang mempengaruhi status finansial organisasi.
2.Sistem ini mengenai operasional
sistem akuntansi, dan menangani laporanhistoris dari semua transaksi
yang terjadi dalam jumlah besar.
3.Sistem ini membuat
berbagai report seperti laporan keseimbangan keuangan dan rekening
masukan yang semuanya memberikan gambaran finansial dari organisasi
-Ciri dalam transaksi SIA :
1. Menghasilkan
jumlah data yg besar, yg tiap hari selalu diproses, disimpan dan
membutuhkan kecepatan akses yg cepat serta keakuratan yg
tinggi
2. Membutuhkan kemudahan
dalam pengoperasian pengontrolan serta
prosedur error-checking yg baik dalam
menjaga sekuritas dan keakuratan data
3. Dirancang
khusus untuk kemudahan audit data, serta tracing (menelusuri)
transaksi yg terjadi
4. Beberapa
menggunakan aplikasi DDS dan MIS, misal digunakan dalam
menentukan estimasi dan perencanaan anggaran.
Sistem adalah suatu
sekumpulan elemen atau unsur yang saling berkaitan dan memiliki tujuan yang
sama.
Keamanan adalah suatu
kondisi yang terbebas dari resiko.
Komputer adalah suatu
perangkat yang terdiri dari software dan hardware serta dikendalikan oleh
brainware (manusia). Dan jika ketiga kata ini dirangkai maka akan memiliki arti
suatu sistem yang mengkondisikan komputer terhindar dari berbagai resiko.Selain
itu, sistem keamanan komputer bisa juga berarti suatu cabang teknologi
yang dikenal dengan nama keamanan informasi yang diterapkan
pada komputer. Sasaran keamanan komputer antara lain adalah sebagai
perlindungan informasi terhadap pencurian atau korupsi, atau pemeliharaan
ketersediaan, seperti dijabarkan dalam kebijakan keamanan.
Menurut John D.
Howard dalam bukunya “An Analysis of security incidents on the internet”
menyatakan bahwa : Keamanan komputer adalah tindakan pencegahan dari serangan
pengguna komputer atau pengakses jaringan yang tidak bertanggung jawab.
Sedangkan
menurut Gollmann pada tahun 1999 dalam bukunya “Computer Security”
menyatakan bahwa : Keamanan komputer adalah berhubungan dengan pencegahan diri
dan deteksi terhadap tindakan pengganggu yang tidak dikenali dalam system
komputer. Dalam keamanan sistem komputer yang perlu kita lakukan adalah
untukmempersulit orang lain mengganggu sistem yang kita pakai, baik kita
menggunakan komputer yang sifatnya sendiri, jaringan local maupun jaringan
global. Harus dipastikan system bisa berjalan dengan baik dan kondusif, selain
itu program aplikasinya masih bisa dipakai tanpa ada masalah.
Beberapa hal yang menjadikan
kejahatan komputer terus terjadi dan cenderung meningkat adalah sebagai berikut
:
·
Meningkatnya
pengguna komputer dan internet
·
Banyaknya
software yang pada awalnya digunakan untuk melakukan audit sebuah system dengan
cara mencari kelemahan dan celah yang mungkin disalahgunakan untuk melakukan
scanning system orang lain.
·
Banyaknya
software-software untuk melakukan penyusupan yang tersedia di Internet dan bisa
di download secara gratis.
·
Meningkatnya
kemampuan pengguna komputer dan internet
·
Desentralisasi
server sehingga lebih banyak system yang harus ditangani, sementara SDM
terbatas.
·
Kurangnya
hukum yang mengatur kejahatan komputer.
·
Semakin
banyaknya perusahaan yang menghubungkan jaringan LAN mereka ke Internet.
·
Meningkatnya
aplikasi bisnis yang menggunakan internet.
·
Banyaknya
software yang mempunyai kelemahan (bugs).
Ada beberapa hal yang bisa
menjawab diperlukannya pengamanan sistem komputer, antara lain :
·
Menghindari
resiko penyusupan, harus dipastikan bahwa system tidak ada penyusup yang bisa
membaca, menulis dan menjalankan program-program yang bisa mengganggu atau
menghancurkan system.
Mengurangi resiko ancaman, hal
ini biasa berlaku di institusi dan perusahaan swasta. Ada beberapa macam
penyusup yang bisa menyerang system yang dimiliki, antara lain :
·
Ingin
Tahu, jenis penyusup ini pada dasarnya tertarik menemukan jenis system yang
digunakan.
·
Perusak,
jenis penyusup ini ingin merusak system yang digunakan atau mengubah tampilan
layar yang dibuat.
·
Menyusup
untuk popularitas, penyusup ini menggunakan system untuk mencapai popularitas
dia sendiri, semakin tinggi system keamanan yang kita buat, semakin membuatnya
penasaran. Jika dia berhasil masuk ke sistem kita maka ini menjadi sarana
baginya untuk mempromosikan diri.
·
Pesaing,
penyusup ini lebih tertarik pada data yang ada dalam system yang kita miliki,
karena dia menganggap kita memiliki sesuatu yang dapat menguntungkannya secara
finansial atau malah merugikannya (penyusup).
·
Melindungi
system dari kerentanan, kerentanan akan menjadikan system berpotensi untuk
memberikan akses yang tidak diizinkan bagi orang lain yang tidak berhak.
·
Melindungi
system dari gangguan alam seperti petir dan lain-lainnya.
2.2 Subsistem sistem informasi
akuntansi
Subsistem sistem informasi
akuntansi terdiri dari 5 sistem, yaitu :
1. Sistem Pengeluaran
(expenditure system)
Segala peristiwa yang berhubungan
dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh
perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari
karyawan didalam perusahaan.
2. Sistem Pendapatan (revenue
system)
Berhubungan dengan penjualan
barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan
mendapatkan pembayaran dari mereka.
3. Sistem Produksi (production
systeme)
Berhubungan dengan pengumpulan,
penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.
4. Sistem Manajemen Sumber Daya
(resources management system)
Meliputi peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan
aktiva tetap (fasilitas).
5. Sistem
Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial accounting)
2.3
Manfaat sistem informasi akuntansi
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
•Meningkatkan sharing knowledge
• menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Dan juga memiliki tujuan :
1. Untuk mendukung
operasi-operasi sehari-hari (to Support the –day-to-day operations).
2. Mendukung pengambilan
keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers).
3. Untuk memenuhi kewajiban yang
berhubungan dengan pertanggung-jawaban (to fulfill obligations relating to
stewardship).
2.4 Keamanan Komputer
Sistem Keamanan Komputer
merupakan subsitem organisasi yang mengendalaikan resiko-resiko khusus yang
berkaitan dengan informasi berdasar computer. Elemen sistem keamanan computer
seperi hardware, database, prosedur dan laporan. Siklus hidup sistem keamanan
computer . Sistem keamanan computer merupakan sistem informasi pengembangannya
memerlukan aplikasi pendekatan siklus hidup yang meliputi analisis sistem,
perancangan, implementasi, pengoprasian, evaluasi pengendalian.
- Analis sistem : analis sistem
kerentanan sistem informasi dalam konteks hambatan yang releven dan kemungkinan
yang timbul.
- Perancangan sistem : untuk
mengendlikan kemungkinan kerugian.
- Implementasi sistem :
pengukuran keamanan untuk mencegah kerugian, dan rencana untuk mengatasi
kerugian.
- Pengoprasian, Evaluasi dan Pengendalian
: Operasi sistem dan menilai efektifitas dan evesiensinya.
2.4.1 Sistem Keamanan dalam Organisasi
2.4.1 Sistem Keamanan dalam Organisasi
Jika sistem keamanan computer
ingin efektif, harus dikendalikan oleh Chief Security Officer (CSO) yang
bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Tugas utama CSO adalah menyajikan
laporan kepada dewan komisaris. Laporan ini mencakup setiap tahap dalam siklus
hidup. Tahap siklus hidup Laporan Dewan Kepada Komisaris Analisis Sistem
Ikhtisar seluruh kemungkinan kerugian yang relevan. Perancangan sistem Rencana
rinci untuk pengendalian dan pengorganisasian kerugian-kerugian, termasuk
anggaran sistem keamanan computer yang lengkap. Implementasi operasi, evaluasi,
dan pengendalian sistem Kekhususan pada kinerja sistem keamanan computer,
termasuk pengelompokan kerugian dan pelanggaran keramanan, analisis ketaatan,
dan biaya operasi sistem keamanan.
2.4.2 Analisis
keretanan dan hambatan-hambatan terdapat dua pendekatan
1. Pendekatan
kuantitatif penilaian resiko, dimana setiap kemungkinan kerugian dihitung
sesuai biaya individu dikalikan dengan kemungkinan munculnya.
2. Pendekatan
kualitas, yang secara sederhana mengurutkan kerentanan dan hambatan sistem, dan
secara subyektif membuat ranking berdasarkan kontribusi terhadap kemungkinan
total kerugian perusahaan.
2.4.3 Kerentanan
dan hambatan-hambatan
1. Kerentanan adalah kelemahan
dalam sistem.
2. Hambatan
adalah eksploitsi potensial dan kerentanan.
Meliputi : - Hambatan aktif :
penggelapan terhadap computer dan sabotase terhadap computer.
- Hambatan positif : Kesalahan-kesalahan sistem, termasuk gangguan alam. Kesehatan sistem mewakili kegagalan peralatan komponen, seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga dsb.
- Hambatan positif : Kesalahan-kesalahan sistem, termasuk gangguan alam. Kesehatan sistem mewakili kegagalan peralatan komponen, seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga dsb.
2.4.4 Istilah Dalam Sistem
Keamanan Komputer
Hacker Adalah Orang yang
Mempelajari, Menganalisis. Memodifikasi, Menerobos Masuk ke dalam sistem dan
jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau motivasi oleh tantangan.
Contohnya adalahh Pembobolan situs KPU pada tahun 2004. Pada hari sabtu 17
April 2004, Dani Firmansyah, Konsultan Teknologi Informasi (IT) PT Danareksa di
Jakarta berhasil membobol situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di
http://tnp.kpu.go.id dan mengubah nama-nama partai di dalamnya menjadi
nama-nama unik seperti Partai Kolor Ijo, Partai Mbah jambon, Partai
Jambu, dan lain sebagainya. Dani mengunakan teknik SQL Injeksion untuk
menjebol situs KPU.
Cracker Adalah Sebutan untuk
mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat Destrultif,
biasanya di jaringan komputer, mem-Baypass Password atau lisensi program
komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (Merubah Halaman
Muka Web) milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri
data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri, maksud jahat atau
karena sebab lainnya karna ada tantangan. Beberapa proses Pembobolan dilakukan
untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem. Beberapa contoh tindakan cracker
yang di anggap merugikan penguna internet lainnya antara lain dilumpuhkannya
beberapa situs besar seperti Yahoo.com, eBay.com, Amazon.com, CCN.com, MSN.com
dengan teknik DDOS (Distributed Denial of Service).
White Hat Hacker adalah
istilah Teknologi komputer dalam bahasa inggris yang mengacu kepada peretas
yang secara etis menunjukan suatu kelemahan dalam sebuah sistem komputer. White
hat secara umum lebih mengfokuskan aksinya kepada bagaimana melindungi sebuah
sistem.
Black Hat Hacker adalah
istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada para
peretas yang menerobos keamanan sistem komputer tanpa izin, umumnya dengan
maksud untuk mengakses komputer-komputer yang terkoneksi ke jaringan tersebut.
Script Kiddies adalah orang
yang menemukan kekurangan (bug) dalam suatu sistem melalui program-program yang
telah ada yang diciptakan oleh orang lain. Mereka menemukan bug sistem bukan
dari hasil analisa sistem mereka.
Elite yang merupakan salah
satu tingkatan hacker yang mengerti sistem luar dalam, sanggup mengkonfigurasi
& menyambungkan jaringan secara global, melakukan pemrogramman setiap
harinya, effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak
menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat Elite
ini sering disebut sebagai ‘suhu’.
Vulnerable adalah suatu
kelemahan yang mengancam nilaiintegrity, confidentiality dan availability dari
suatu asset. Vulnerable tidak hanya berupa software bugs atau kelemahan
security jaringan. Namun kelemahan seperti pegawai yang tidak ditraining,
dokumentasi yang tidak tersedia maupun prosedur yang tidak dijalankan dengan
benar. contohnya yaitu : Software Bugs.
2.4.5 Aspek-aspek Keamanan
Komputer
Inti dari keamanan komputer
adalah melindungi komputer dan jaringannya dengan tujuan mengamankan informasi
yang berada di dalamnya. Keamanan komputer sendiri meliputi beberapa aspek ,
antara lain :
Privacy : adalah
sesuatu yang bersifat rahasia (private). Intinya adalah pencegahan agar
informasi tersebut tidak diakses oleh orang yang tidak berhak. Contohnya adalah
email atau file-file lain yang tidak boleh dibaca orang lain meskipun oleh
administrator.
Confidentiality :
merupakan data yang diberikan ke pihak lain untuk tujuan khusus tetapi tetap
dijaga penyebarannya. Contohnya data yang bersifat pribadi seperti : nama, alamat,
no ktp, telpon dan sebagainya.
Integrity :
penekanannya adalah sebuah informasi tidak boleh diubah kecuali oleh pemilik
informasi. Terkadang data yang telah terenskripsipun tidak terjaga
integritasnya karena ada kemungkinan chapertext dari enkripsi tersebut berubah.
Contoh : Penyerangan Integritas ketika sebuah email dikirimkan ditengah jalan
disadap dan diganti isinya, sehingga email yang sampai ketujuan sudah berubah.
Autentication
: ini akan dilakukan sewaktu user login dengan menggunakan nama user dan
passwordnya. Ini biasanya berhubungan dengan hak akses seseorang, apakah dia
pengakses yang sah atau tidak.
Availability :
aspek ini berkaitan dengan apakah sebuah data tersedia saat
dibutuhkan/diperlukan. Apabila sebuah data atau informasi terlalu ketat
pengamanannya akan menyulitkan dalam akses data tersebut. Disamping itu akses
yang lambat juga menghambat terpenuhnya aspek availability. Serangan yang
sering dilakukan pada aspek ini adalah denial of service (DoS), yaitu penggagalan
service sewaktu adanya permintaan data sehingga komputer tidak bisa
melayaninya. Contoh lain dari denial of service ini adalah mengirimkan request
yang berlebihan sehingga menyebabkan komputer tidak bisa lagi menampung beban
tersebut dan akhirnya komputer down. Keamanan komputer memberikan persyaratan
terhadap komputer yang berbeda dari kebanyakan persyaratan sistem karena sering
kali berbentuk pembatasan terhadap apa yang tidak boleh dilakukan komputer. Ini
membuat keamanan komputer menjadi lebih menantang karena sudah cukup sulit
untuk membuat program komputer melakukan segala apa yang sudah dirancang untuk
dilakukan dengan benar. Persyaratan negatif juga sukar untuk dipenuhi dan
membutuhkan pengujian mendalam untuk verifikasinya, yang tidak praktis bagi
kebanyakan program komputer. Keamanan komputer memberikan strategi teknis untuk
mengubah persyaratan negatif menjadi aturan positif yang dapat ditegakkan.
Pendekatan yang umum dilakukan
untuk meningkatkan keamanan komputer antara lain adalah dengan membatasi akses
fisik terhadap komputer, menerapkan mekanisme pada perangkat keras dan sistem
operasi untuk keamanan komputer, serta membuat strategi pemrograman untuk
menghasilkan program komputer yang dapat diandalkan.
Berikut ini merupakan jenis ancaman
Sistem Keamanan Komputer, yaitu :
- Palmtop
Viruses
– Viruses
Hoaxes
– Email Viruses
- Viruses
– Internet
Worms –
Trojan Horse
- Spyware
– Spam
Dan lain-lain..
2.4.6 Software Keamanan Sistem
·
Anti
Virus Software
·
Anti
Spam Software
·
Firewall
·
Backup
Resource
2.4.7 Kebijakan Sistem Keamanan
Komputer Pengguna
·
Jangan
download executables file atau dokumen secara langsung dari Internet apabila
anda ragu-ragu asal sumbernya.
·
Jangan
membuka semua jenis file yang mencurigakan dari Internet.
·
Jangan
install game atau screen saver yang bukan asli dari OS.
·
Kirim
file mencurigakan via email ke developer Antivirus untuk dicek.
·
Simpan
file dokumen dalam format RTF (Rich Text Format) bukan *.doc (Apabila anda
merasa ada masalah pada program Office)
·
Selektif
dalam mendownload attachment file dalam email.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem
keamanan komputer bermanfaat menjaga suatu sistem komputer dari pengaksesan
seseorang yang tidak berhak. Sistem keamanan komputer semakin dibutuhkan
seiring dengan meningkatnya pengguna komputer saat ini. Selain itu makin
meningkatnya para pengguna yang menghubungkan jaringan LANnya ke internet,
namun tidak diimbangi dengan SDM yang dapat menjaga keamanan data dan infomasi
yang dimiliki. Sehingga keamanan data yang ada menjadi terancam untuk diakses
dari orang-orang yang tidak berhak. Keamanan komputer menjadi penting karena
ini terkait dengan Privacy, Integrity, Autentication, Confidentiality dan
Availability.
3.2 Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar